TIMES PROBOLINGGO, JOMBANG – Ada yang istimewa dalam Wisuda ke-24 Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang (Unipdu Jombang) yang digelar di GOR Abi As’ad, Minggu (24/8/2025).
Selain merayakan kelulusan 458 wisudawan dari berbagai program studi, para lulusan juga mendapat hadiah spesial berupa buku berjudul “Pemikiran KH. Moh. As’ad Umar: Pendidikan Pondok Pesantren di Era Modern” karya penulis muda, Rohmadi.
Buku tersebut bukan sekadar bacaan. Isinya mengulas pemikiran dan perjuangan almarhum KH. Moh. As’ad Umar — tokoh agama, politisi, sekaligus pendiri Unipdu yang dikenal sebagai sosok visioner.
Kehadirannya di tengah momen wisuda menjadi simbol pengingat sekaligus pewaris nilai keilmuan, moral, dan perjuangan pendiri kampus.
Rektor: Warisan Intelektual yang Relevan Sepanjang Masa
Rektor Unipdu, Dr. dr. H. M. Zulfikar As’ad, MMR, atau yang akrab disapa Gus Ufik menegaskan bahwa pemberian buku tersebut bukan hanya sekadar kenang-kenangan, tetapi juga bentuk pewarisan semangat intelektual sang pendiri.
“Abi As’ad (KH. Moh. As’ad Umar) bukan hanya mendirikan kampus ini, tapi juga mewariskan gagasan besar tentang pendidikan pesantren yang mampu beradaptasi dengan zaman,” kata Gus Ufik.
Pesan Moral di Balik Lembar Buku
Bagi sebagian wisudawan, hadiah buku ini terasa begitu spesial. Di tengah euforia kelulusan, mereka juga diajak merenung tentang perjalanan panjang Unipdu yang dibangun atas dasar nilai agama, akhlak, dan kebangsaan.
Melalui buku karya Rohmadi ini, para lulusan tidak hanya membawa pulang ijazah, tetapi juga warisan gagasan yang bisa menjadi pegangan dalam melangkah ke masa depan.
“Buku ini adalah pengingat bagi para lulusan bahwa ilmu tidak boleh berhenti di bangku kuliah, tapi harus terus ditumbuhkan dengan nilai moral dan keberanian menghadapi tantangan,” ungkapnya.
Warisan dari Pendiri untuk Generasi Baru
Almarhum KH. Moh. As’ad Umar semasa hidup dikenal sebagai ulama yang juga terjun dalam dunia politik, dengan visi menjadikan pesantren sebagai pusat lahirnya generasi cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
Kini, melalui karya tulis, semangat tersebut kembali dihidupkan dan ditanamkan kepada para generasi penerus.
Di akhir prosesi, suasana wisuda tidak hanya dihiasi senyum bangga para wisudawan, tetapi juga rasa haru ketika menyadari bahwa mereka pulang dengan membawa dua bekal penting yakni ijazah sebagai tanda kelulusan dan sebuah buku sebagai penuntun kehidupan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Wisudawan Unipdu Jombang Terima Buku Pemikiran KH Moh As’ad Umar, Warisan Intelektual Sang Pendiri
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Ronny Wicaksono |