https://probolinggo.times.co.id/
Pendidikan

Tak Cukup Kemampuan Ilmiah, KH Zuhri Sebut Hal Penting Lain di Tengah Masyarakat

Minggu, 23 Februari 2025 - 17:59
Tak Cukup Kemampuan Ilmiah, KH Zuhri Sebut Hal Penting Lain di Tengah Masyarakat Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini memberi sambutan di acara Wisuda ke-XI Ma'had Aly Nurul Jadid (Foto: Ponirin/Ponpes Nurul Jadid)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jatim, KH Moh. Zuhri Zaini menyebut kemampuan lain di luar kemampuan ilmiah, yang dibutuhkan dalam mengabdi dan berjuang di tengah masyarakat. 

Kemampuan lain yang dimaksud adalah kemampuan adaptif atau kemampuan menyesuaikan diri. 

Hal itu disampaikan KH Zuhri dalam acara Wisuda ke-XI Ma’had Aly Nurul Jadid, Ahad (23/02/24) pagi.

“Kemampuan beradaptasi atau penyesuaian diri itu sangat penting agar tidak terjadi goncangan-goncangan ketika masuk ke masyarakat,” kata figur yang juga Mustasyar PWNU Jatim tersebut. 

Kepada wisudawan, Kiai Zuhri berpesan untuk terus meningkatkan kemampuan diri. Baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Proses wisuda, menurutnya, bukan akhir dari proses meningkatkan kemampuan diri. 

“Jangan berhenti meningkatkan kemampuan diri, baik dalam ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang lain. Sebab untuk mengabdi dan berjuang di masyarakat itu tidak hanya dibutuhkan kemampuan ilmiah, tetapi juga kemampuan beradaptasi,” terangnya.

Kemampuan berdaptasi, menurutnya, telah diperileh saat mengikuti proses pembelajaran selama di Ma’had Aly, seperti program “Guru Tugas” yang diberlakukan bagi mahasantri di tahun terakhir pendidikannya.

“Modal dari pondok, ini (kemampuan adaptif) sudah dilatih, seperti program penugasan, sekalipun ada batas waktu setahun dua tahun. Oleh karena itu, saya kira ini sudah berjalan di jalan yang benar, hanya mungkin perlu disempurnakan,” tuturnya. 

Pada kesempatan yang sama, Mudir Ma'had Aly, Kiai Muhammad Al-Fayyadl menyampaikan keinginannya agar mahasantri tidak hanya alim dengan pendapat ulama. Tapi sampai pada tingkatan mufti. 

"Tidak sekadar jadi konsumen, tapi mampu memilih mana qaul (pendapat ulama) yang relevan bagi masyarakat," kata figur yang pernah belajar ke Prancis itu. 

Keinginan itu tentu tak bisa dicapai secara instan. "Perlu tahapan panjang. Tidak cukup hanya di Ma'had Aly," kata Muhammad Al-Fayyadl. (*) 

Pewarta : Muhammad Iqbal
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.