TIMES PROBOLINGGO, YOGYAKARTA – Bidadari Kalila Artadhya mencatatkan prestasi gemilang sebagai lulusan tercepat dalam wisuda Program Sarjana Periode III Tahun Akademik 2024/2025 Universitas Gadjah Mada (UGM), yang digelar akhir Mei lalu.

Tak hanya itu, mahasiswi asal Jakarta ini juga menjadi lulusan pertama dari International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Peternakan UGM. Dara kelahiran Jakarta ini berhasil menyelesaikan masa studinya hanya dalam waktu 3 tahun, 5 bulan dan 14 hari.

“Saya bersyukur sekali atas pencapaian ini. Semua berkat kerja keras, dan tentu saja dukungan dari keluarga, dosen, serta teman-teman,” tutur Bidadari, Senin (9/6/2025).

Bidadari mengenang alasannya memilih bergabung dengan IUP Fapet UGM. Salah satu yang membuatnya tertarik adalah mata kuliah unik bertema Animal Welfare and Behavior yang menjadi salah satu mata kuliah wajib.

“Sejak kecil, saya sering bertanya-tanya apakah hewan-hewan di industri benar-benar mengalami penderitaan. Mata kuliah ini membuka wawasan saya secara ilmiah, dari aspek penilaian kesejahteraan hewan hingga kebijakan yang berlaku di berbagai negara,” imbuhnya.

Setelah resmi menjadi mahasiswa, ia merasakan bahwa IUP Fapet UGM menawarkan suasana akademik yang multikultural dan terbuka.

Program ini mewajibkan para mahasiswa menjalani studi ke luar negeri dan memberi ruang interaksi lintas budaya. Ini memacu Bidadari untuk aktif berdiskusi dan menggali pengetahuan baru, terutama dalam kelas berbahasa Inggris.

“Karena pengantar kuliahnya pakai bahasa Inggris, saya jadi semakin terdorong untuk aktif bertanya dan berdiskusi. Termasuk saat appointment dengan dosen, saya sering membahas jurnal dan riset terbaru yang saya baca,” jelasnya.

Dalam tugas akhirnya, Bidadari meneliti sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap The 2020 Five Domains Model of Animal Welfare. Model ini digunakan sebagai panduan menyeluruh untuk menilai kesejahteraan hewan, termasuk dampak perilaku manusia terhadap hewan secara langsung maupun tidak langsung.

Tidak hanya berprestasi di bidang akademik, Bidadari juga aktif di luar kelas. Ia tercatat sebagai anggota AIESEC in UGM, terlibat dalam berbagai kepanitiaan kampus, serta menjadi asisten di salah satu departemen.

Untuk menjaga keseimbangan, ia menerapkan teknik mindfulness dan disiplin dalam manajemen waktu. “Perjalanan ini penuh tantangan, tapi semuanya membuat saya bertumbuh dan menemukan versi diri yang lebih kuat,” katanya.

Nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan dan sesama yang ditanamkan sejak kecil oleh ibunya dan mendiang ayahnya menjadi pijakan kuat dalam setiap langkah yang ia ambil.

Selamat kepada Bidadari Kalila Artadhya atas pencapaiannya. Semoga semangat dan kepeduliannya menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. (*)