https://probolinggo.times.co.id/
Wisata

3 Hari di Teluk Asmara, Day-1: Berburu Gurita

Rabu, 17 April 2024 - 03:34
3 Hari di Teluk Asmara, Day-1: Berburu Gurita Indahnya Pantai Teluk Asmara saat pagi hari. (FOTO: Khodijah SIti/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Menyelinap di sepanjang pantai Teluk Asmara, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi para pecinta petualangan. Saat bulan sabit mulai muncul, langit senja tampak memancarkan semburat jingga di atas bibir pantai yang mulai surut. 

Saat surut inilah gugusan karang dangkal akan muncul dan mengungkap rahasia tersembunyi di baliknya.  Saat air surut batu-batu karang tersebut akan menjadi tempat bersembunyi berbagai hewan laut yang terperangkap ombak dan tidak bisa kembali ke laut termasuk gurita.

Pantai-Teluk-Asmara--2.jpg

Beberapa hewan lain seperti belut laut, bayi ikan dori, dan beberapa kelompok ikan kecila liannya juga nampak berseliweran di sekitar genangan air diantara karang. Pemandangan ini membuat bermain di pantai lebih asyk lagi. Saat tersebut menjadi waktu bagi para pemburu gurita untuk keluar dan mengadu keahlian serta keberuntungan mereka.

Memulai Petualangan

Kru TIMES Indonesia yang sedang menikmati libur Lebaran mengajak keluarganya untuk berlibur selama 3 hari di bibir pantai sambil menggelar tenda yang bisa disewa dengan harga Rp. 50 K per malam untuk kapasitas 4 orang. Saat kru mereka menjejakkan kaki di pantai ini hari masih beranjak siang dan gelombang masih sangat besar. 

Namun saat matahari hampir tenggelam di ufuk barat, pantai yang biasanya tersembunyi di bawah permukaan air, mulai muncul. Batu-batu karang menonjol, menciptakan labirin alami di tepi pantai yang menarik untuk dieksplorasi.

Di antara celah-celah batu karang, tersembunyi kehidupan laut yang kaya. Para pengunjung tampak berlomba mencapai gugusan karang terjauh yang terletak dari bibir pantai sambil mengabadikan suasan sore indah tersebut ke dalam kamera mereka. 

Munculnya Gurita Hunter

Tidak mau ketinggalan, kru TIMES Indonesia dan keluarga mengikuti para pengunjung lain sambil membawa peralatan seadanya untuk berburu ikan-ikan kecil.  Tampak pula pria-pria warga lokal dengan senter terikat di kepala dan jerigen yang sudah dilubangi dan diberi tali penyangga dikalungkan dibahu mereka. 

Dengan menggunakan baju kaos lengan panjang, celana pendek, serta sandal croc mereka menyusuri gugusan karang tersebut. Tongkat besi kecil dengan ujung yang sudah diruncingkan terlihat tergenggam erat dan sesekali ditusuk-tusuk ke celah-celah karang.

"Bapak cari apa?" sapa kru TIMES Indonesia pada salah satu warga lokal, sebut saja sebagai Bapak Gurita Hunter.
"Cari gurita dek," jawab si Bapak Gurita Hunter.
"Emang ada?", tanya kru TIMES Indonesia lagi.
"Ada dek, ini bapak sudah dapat dua, ada yang besar, ada yang ukuran sedang," jelas si Bapak Gurita Hunter sambil membuka jerigen yang berisi 2 gurita 1 ukuran jumbo hampir sebesar kepala manusia dan 1 lagi berukuran lebih kecil.

Seketika kru TIMES Indonesia dan keluarganya melongo melihat gurita berukkuran besar tersebut. Di sudut pantai lainnya masih terdapat banyak warga lokal Gurita Hunter dengan pakaian mirip dan peralatan yang hampir sama. Mereka tampak akrab dan mengajak satu sama lain untuk berpindah lokasi ke Teluk satunya. 

Keindahan Malam di Bibir Pantai

Kru TIMES Indonesia memutuskan untuk naik ke darat dan menyudahi aktifitas mereka bermain di pantai saat adzan Magrib terdengar. Setelah membersihkan diri di kamar mandi umum dengan tarif bervariasi antara 3 hingga 5 ribu rupiah mereka memutuskan untuk beristirahat dan melepaskan penat di dalam tenda. 

Dari tempat mereka mendirikan tenda, tampak lampu senter para Gurita Hunter berkelap kelip menandakan aktifitas mereka belum usai. Waktu berjalan lambat di Teluk Asmara. Saat malam tiba, cahaya bulan memantulkan kilauan misterius di atas permukaan air. Semakin malam, semakin jelas celah-celah di antara batu karang, dan semakin besar peluang untuk menemukan gurita.

Teluk Asmara membuktikan bahwa petualangan sejati tidak hanya tentang menaklukkan alam, tetapi juga tentang menjalin ikatan dengan lingkungan sekitar dan manusia di sekitar kita. Pantai ini juga menjadi tempat yang cocok untuk mempererat hubungan dengan keluarga setelah terpisah lama dengan kesibukan masing-masing. (*)
 

Pewarta : Khodijah Siti
Editor : Khodijah Siti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.