https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Kelabang Songo, Kelompok Musik Daul Pertama di Probolinggo

Minggu, 09 Oktober 2022 - 15:54
Kelabang Songo, Kelompok Musik Daul Pertama di Probolinggo Kelabang Songo saat ini mengusung warna emas dan merah, yang melambangkan kemilauan dan ketegasan. (FOTO: Taufik Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Musik tradisi saat ini kian eksis di Kota Probolinggo, Jatim. Salah satu kelompok seni yang eksis adalah kelompok seni Kelabang Songo. Kelabang Songo adalah sebuah kelompok seni musik duk-duk atau doul pertama di Kota probolinggo.

Kelabang Songo berdiri tahun 2007 yang diinisiasi oleh Ariman, seorang warga RW 9 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Ariman bukanlah seniman. Ia hanya seorang yang peduli terhadap seni.

Kini, kelompok seni Kelabang Songo diteruskan oleh putri Ariman, Yosevi Tea Rizkia. Ariman sendiri kini telah berpulang. Yosevi Tea Rizkia -akrab disapa Sevi- merupakan lulusan dari Sekolah Menengah Kesenian Indonesia atau SMKN 12 Surabaya.

“Kami ingin melanjutkan perjuangan ayah. Ayah bukan orang atau pelaku seni, tapi ayah adalah orang yang peduli seni. Kami melihat perjuangan ayah saat itu untuk membesarkan Kelabang Songo hingga seperti ini, dan kami akan terus melanjutkannya,” kata Sevi, Sabtu (8/10/2022) malam.

Sevi bercerita, kelompok seni daul Kelabang Songo didirikan oleh mendiang ayahnya pada tahun 2007 silam. Tapi saat itu belum terbentuk kelompok daul, melainkan hanya kelompok musik patrol siskamling di lingkungan setempat dan untuk membangunkan orang untuk makan sahur di bulan Ramadan.

Kelabang-Songo-a.jpgPersonel Kelabang Songo merupakan warga Probolinggo yang benar-benar mencintai dan peduli terhadap musik daul. (FOTO: Ishomuddin/TIMES Indonesia)

“Dan akhirnya ayah mencoba mengembangkan musik patrol ini dengan membeli peralatan patrol sederhana dari Jember. Lambat laun kelompok ini akhirnya berkembang menjadi kelompok Kelabang Songo seperti sekarang,” ujar Sevi yang juga seorang penari ini.

Di awal menjadi kelompok daul, almarhum Ariman mendatangkan pelatih khusus dari Madura, namun itu tidak terlalu lama. Selanjutnya Kelabang Songo mengembangkan sendiri karakter daul ala Probolinggo.

“Bahkan keretanya pun tidak seperti sekarang yang terlihat megah. Dulu hanya memakai gerobak sederhana,” katanya.

Lambat laun, kereta yang digunakan berkembang. Kelabang Songo menggunakan kerangka atau sasis mobil pikap. Kini, bisa menggunakan kereta dengan panjang 12 meter dan lebar 6 meter, dengan dekorasi yang mewah dan menggunakan kepala barong yang terlihat lebih garang.

Nama Kelabang Songo sendiri memiliki arti atau filosofi tersendiri. “Kelabang” merupakan jenis hewan yang berkaki seribu, yang diartikan bentuk gotong royong untuk menggerakkan kereta Kelabang Songo.

Sedangkan “Songo” merupakan tempat atau wilaya tempat kelompok seni Kelabang Songo ini berasal. Yakni di RW 9 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Nah, pada Sabtu (8/10/2022) malam, TIMES Indonesia mengunjungi markas Kelabang Songo, di alun-alun Contong, di Jalan Ikan Kerapu RT 1 RW 9, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, kota setempat.

Malam itu, Kelabang Songo sedang berlatih untuk persiapan launching dekorasi barunya. Ya, dekoarasi baru dari Kelabang Songo saat ini didominasi warna merah dan emas. “Warna emas dipilih karena berkilau, dan merah merupakan ketegasan,” jelas Sevi.

Selain persiapan launching dekorasi baru, malam itu Kelabang Songo tampil sederhana menyuguhkan musik-musik daul yang sudah diaransemen oleh Sevi dan kawan-kawan.

Sevi menjelaskan, di awal terbentuknya Kelabang Songo hanya memiliki 15 anggota. Mereka terdiri dari anak-anak muda dan bapak-bapak RT 1 RW 9. Sementara sekarang sudah berkembang menjadi 35 anggota, yang terdiri atas pemusik, 2 vokalis, kru sound sistem dan pendorong. Rata-rata mereka adalah pelajar sekolah dasar sampai pekerja.

 

Kelabang Songo tidak pernah merekrut anggota, tapi berkonsep menampung pecinta musik tradisi. “Kalau ada yang memiliki hobi bermain musik tradisi, ingin main, ayo kita bergabung bersama. Tidak perlu mendaftar atau perkenalan diri. Kalau mau, ayo bergabung,” ujar Sevi.

Sedangkan untuk penari, Kelabang Songo tidak secara khusus merekrut penari. Bila ada undangan yang ingin menampilkan tarian, maka Kelabang Songo akan berkolaborasi dengan sanggar tari yang ada di Kota Probolinggo. Biasanya, Kelabang Songo berkolaborasi dengan sanggar Bina Tari Bayu Kencana (BTBK) binaan Peni Priyono, dan sanggar Panji Laras Kademangan binaan Muji Rahayu.

Kini, Kelabang Songo masih bertahan dengan musik tradisi, tanpa menggunakan alat musik modern. Ciri khasnya adalah warna musik, utamanya pada perkusi dan syairnya.

“Warga Probolinggo tidak semuanya orang Madura, (tapi) pendalungan. Jadi Kelabang Songo memilih banyak lagu campuran Jawa-Madura, ini agar dapat lebih diterima oleh warga Probolinggo," ujarnya.

Sebagai kelompok musik daul pertama yang ada di Probolinggo, Kelabang Songo sangat diminati oleh warga Probolinggo. Meski saat ini bermunculan kelompok musik daul di beberapa tempat di Probolinggo, namun warga sudah terbiasa menyebut Kelabang Songo.

Menurutnya, hal itu menandakan begitu kuatnya citra yang telah dimiliki kelompok Kelabang Songo. Tak salah bila sejumlah kelompok musik daul berdiri di Kota Probolinggo, yang ingin meniru jejak Kelabang Songo. 

Meskipun Kelabang Songo menjadi kelompok daul yang pertama ada di Probolinggo, ini tak lantas membuat Sevi jemawa. Kelabang Songo menyambut baik munculnya kelompok-kelompok daul baru.

Menurut Sevi, kelompok daul yang baru berdiri di Probolinggo tentu memiliki  ciri khas tersendiri dan juga punya tujuan baik. “Kami senang dengan adanya kelompok seni daul di Kota Probolinggo seperti saat ini. Mereka punya ciri khas tersendiri, dan pasti juga memilki tujuan baik untuk Probolinggo,” kata Sevi.

Saat ini Kelabang Songo kembali tampil di tengah masyarakat, khususnya masyarakat Kota Probolinggo, setelah tertidur lama karena pandemi Covid-19. Tampilan pertamanya yaitu saat acara belah jimat di Kelurahan Mangunharjo dan peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo atau Hadipro 2022 (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.