TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi di Kota Probolinggo masih terkendali. Meski begitu, upaya vaksinasi terus dikebut untuk melindungi ribuan sapi yang berisiko terinfeksi.

Hingga Jumat, 24 Januari 2025, sebanyak 415 ekor sapi telah menerima suntikan vaksin dari total 600 dosis yang dikirim oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Kami optimistis seluruh dosis selesai disuntikkan paling lambat akhir Januari ini,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Probolinggo, Aries Santoso, Selasa (28/1/2025).

Namun, kebutuhan vaksin di Kota Probolinggo masih jauh dari cukup. Dengan populasi sapi sekitar 4.100 ekor, dibutuhkan sedikitnya 15 ribu dosis vaksin untuk memastikan seluruh ternak terlindungi.

Saat ini, Kota Probolinggo baru menerima 600 dosis, sementara pengajuan tambahan ke Pemprov Jatim belum mendapat kepastian.

“Pengajuan tambahan vaksin ke Pemprov Jatim belum ada kabar. Kami butuh dosis tambahan karena jumlah yang ada sekarang jelas tidak mencukupi,” kata Aries.

Keterbatasan anggaran daerah juga menjadi kendala dalam pengadaan vaksin secara mandiri. Dari total alokasi Rp263 juta untuk penanganan PMK termasuk vaksin, obat-obatan, dan operasional, hanya sekitar 2.375 dosis vaksin yang dapat diadakan.

“Dengan keterbatasan ini, kami masih berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk rekomendasi penyedia vaksin. Pengadaan mandiri saat ini masih dalam tahap proses,” tambahnya.

Meski begitu, Aries memastikan vaksinasi akan terus berjalan sesuai target. Sementara itu, langkah pencegahan lain juga digencarkan, seperti mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan memantau kesehatan ternak secara rutin.

Kondisi PMK di Kota Probolinggo hingga kini masih terkendali. Namun, tambahan vaksin menjadi kebutuhan mendesak untuk memastikan wabah tidak kembali meluas. (*)