TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Sebanyak 13 nasabah BTPN Syariah asal Kabupaten Probolinggo, Jatim, mendapat hadiah umrah gratis. Hadiah itu diberikan pada nasabah yang telah "naik kelas" dalam membangun usahanya bersama BTPN.
Para penerima hadiah itu merupakan bagian dari total 31 ribu jumlah nasabah BTPN di Kabupaten Probolinggo. Program tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau Gus Haris.
Menurut Gus Haris, kiprah BTPN Syariah tidak sekadar memberikan akses pembiayaan, tetapi juga memberdayakan masyarakat prasejahtera agar mandiri melalui pinjaman ultramikro, literasi keuangan, dan pendampingan usaha.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa bertemu dengan calon tamu Allah. Warga Probolinggo mendapat kesempatan berangkat ke Tanah Suci berkat kedisiplinan mereka, didampingi program BTPN Syariah. Ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menekan angka kemiskinan,” ujar Gus Haris.
Gus Haris menilai, model pemberdayaan BTPN Syariah lebih efektif dibandingkan sekadar bantuan instan. Karena itu, ia berencana mengintegrasikan program ini dengan Satgas Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Probolinggo.
“BTPN Syariah memberi pancing, bukan sekadar ikan. Ibu-ibu dibimbing agar naik kelas, dari belajar menabung hingga bisa menggerakkan ekonomi keluarga. Inilah model yang harus dikombinasikan dengan program pemerintah daerah,” jelasnya.
Bagi Gus Haris, kiprah BTPN Syariah harus dipandang sebagai mitra strategis pemerintah daerah. Program ini bukan hanya soal umrah, tapi bukti nyata bahwa dengan disiplin, kerja keras, dan pendampingan, masyarakat kecil bisa keluar dari jerat kemiskinan.
Ia menambahkan, pendampingan rutin dari Community Officer (CO) juga berdampak besar pada peningkatan literasi keuangan masyarakat. “Pendampingan itu upgrading skill. Dengan cara itu kesejahteraan bisa terus dipantau dan ditingkatkan,” kata Gus Haris.
Sementara itu, Direktur BTPN Syariah, Dwiyono Bayu Winantio menyebut, hadiah umrah ini adalah bentuk apresiasi kepada nasabah yang konsisten tumbuh bersama BTPN. Program ini wujud nyata perbankan untuk nasabah agar lebih cepat tumbuh.
"Nasabah kami tumbuh dari semangat dan perilaku unggul yang mereka jalani setiap hari. Melalui
kumpulan, mereka tidak hanya menabung atau mendapatkan pembiayaan, tetapi juga belajar, berbagi, dan saling menguatkan," ungkapnya. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |