TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Sebanyak 71 warga dari Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jatim, menerima bantuan sosial berupa modal usaha senilai Rp 1,5 juta, Senin (28/4/25). Bantuan diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
Bantuan ini merupakan bagian dari Program Kemiskinan Ekstrem Usaha Ekonomi Produktif (UEP), yang bertujuan untuk membantu warga miskin ekstrem agar memiliki usaha dan keluar dari kemiskinan.
Di tingkat kabupaten, program UEP ini mencakup 333 penerima bantuan dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Pemberian bantuan yang dilakukan di pendopo Kecamatan Besuk ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Bupati Probolinggo, Gus Dr. Mohammad Haris; Kepala Dinas Sosisal (Dinsos) Kabupaten Probolinggo, Rahmad Hidayanto; perwakilan Polri dan TNI, serta Camat Besuk, Abdul Baari.
Gus Haris, dalam sambutannya menyampaikan pesan penting kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk aktif dan reaktif dalam mencari program-program yang dapat membantu masyarakat, serta menjaga amanah yang telah diberikan.
"Saya titipkan kepada seluruh OPD, karena tidak ada keberkahan dalam hidup jika ibadah tidak dikerjakan. Mari kita jaga amanah kita, karena ini ada pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," tegas Gus Haris.
Ia juga memohon doa kepada masyarakat penerima bantuan, agar amanah yang ia emban dapat dilaksanakan dengan baik.
Program ini difokuskan pada pemberian bantuan modal usaha kepada warga miskin ekstrem yang sebelumnya telah mengajukan proposal kebutuhan usaha.
Bantuan disalurkan dalam bentuk uang tunai yang digunakan untuk membeli peralatan usaha yang sudah diajukan, seperti bahan baku atau perlengkapan usaha kecil-kecilan. Setelah dana diterima, penerima bantuan diarahkan untuk membelanjakan sesuai kebutuhan usaha yang telah diusulkan.
Kepala Dinsos, Rahmad Hidayanto menjelaskan, program ini juga merupakan bagian dari upaya percepatan pengurangan kemiskinan dengan cara memberdayakan masyarakat miskin ekstrem. Khususnya perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
"Ini adalah langkah awal, dan kami berharap ke depan lebih banyak warga yang bisa menerima bantuan serupa, terutama yang belum memiliki usaha tetapi memiliki niat untuk berusaha," ujar Rahmad.
Selain itu, Camat Besuk, Abdul Baari, menyatakan harapannya agar bantuan ini dapat mengurangi jumlah masyarakat miskin ekstrem di wilayahnya.
"Dengan adanya bantuan ini, kami berharap warga yang sebelumnya masuk kategori miskin ekstrem dapat memiliki usaha yang berkembang dan tidak menjadi bagian dari masyarakat miskin ekstrem lagi," katanya.
Pendataan penerima bantuan dilakukan dengan melibatkan 11 desa di Kecamatan Besuk, dengan desa Randu Jalak menerima bantuan untuk 31 orang, Jambangan 14 orang, Besuk Kidul 8 orang, dan desa-desa lainnya sesuai dengan kebutuhan yang diajukan.
Data penerima bantuan ini dihimpun oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Besuk, Saptohari Mulyana atau Yayan.
Yayan menambahkan bahwa pendataan dilakukan sangat teliti, dengan usulan yang diambil dari Bapeda mengenai kemiskinan ekstrem.
"Proses ini mulai dilaksanakan pada bulan Maret, dan alhamdulillah untuk Kecamatan Besuk ada 71 warga yang disetujui," ujar Yayan.
Program ini tidak hanya fokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga pada pendampingan untuk memastikan bahwa modal yang diterima digunakan dengan bijak. TKSK akan terus memantau perkembangan usaha penerima bantuan, agar bantuan ini benar-benar digunakan untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Dengan adanya program ini, diharapkan warga miskin ekstrem di Kabupaten Probolinggo dapat memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih kehidupan yang lebih sejahtera dan mandiri. Pemerintah Kabupaten Probolinggo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program ini, termasuk dengan melibatkan pemerintah provinsi dan pusat. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |