TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Jelang Idul Adha 1446 H, sebanyak 27 ekor sapi telah terjadwal untuk disembelih di Rumah Potong Hewan atau RPH Kota Probolinggo. Jumlah tersebut masih bisa bertambah hingga hari tasyrik berakhir.

Kepala UPT RPH Kota Probolinggo, Mochammad Sholehudin Efendy, menjelaskan hingga Rabu (4/6/2025), data sementara mencatat 27 sapi akan disembelih. Rinciannya, 17 ekor pada hari pertama Idul Adha, sisanya 10 ekor di hari kedua.

“Jumlah sapi yang akan disembelih ini masih bisa berubah. Kami masih menunggu data dari Masjid Agung, biasanya ada susulan,” terang Efendy.

Hewan Kurban di RPH Kota Probolinggo Yang akan disembelih. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

Hingga H-2, menurut Efendy, baru satu ekor sapi bantuan Presiden yang terdaftar. Sementara untuk domba atau kambing, jumlahnya bersifat insidental.

Jumlah pemotongan dibatasi karena keterbatasan tenaga, ditambah Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Jumat. Alhasil, hanya 20 ekor sapi yang dijadwalkan disembelih pada hari pertama.

RPH yang berlokasi di Kelurahan Mangunharjo ini mematok tarif penyembelihan Rp500 ribu untuk seekor sapi dengan ukuran normal. Jika bobot sapi mencapai satu ton atau lebih, biayanya naik menjadi Rp1 juta.

Sementara untuk domba atau kambing, biaya penyembelihan ditetapkan Rp100 ribu per ekor.

“Biaya ini, sudah bersih, Mbak. Jadi konsumen tinggal membawa daging lepas tulang, kulit, dan lainnya dalam kondisi bersih. Biaya ini juga sudah termasuk retribusi pemeriksaan kesehatan hewan,” jelas Efendy.

Tarif tersebut hanya berlaku selama hari raya Idul Adha. Di luar hari besar, konsumen hanya dikenai retribusi Rp25 ribu per ekor.

Tahun ini, warga yang ingin memotong hewan kurban di RPH tak perlu mengurus surat keterangan sehat dari DPKPP. Cukup menghubungi pihak RPH dan meminta jadwal pemotongan.

Untuk pelaksanaan kurban, RPH menyiagakan sekitar 20 tenaga kerja, termasuk satu juru sembelih. Setiap ekor sapi akan ditangani oleh tiga orang petugas, sementara kambing atau domba cukup satu orang. (*)