TIMES PROBOLINGGO, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri Saudi mengumumkan penangkapan lebih dari 75.000 pelanggar peraturan haji sebagai bagian dari kampanye "Dilarang Haji Tanpa Izin", menjelang dimulainya ritual haji Rabu lusa.

Musim haji tahun 1446 H/2025 M akan dimulai pada tanggal 4 Juni 2025 dan berlangsung selama enam hari. Hari Arafah akan jatuh pada tanggal 5 Juni 2025 waktu setempat, diikuti oleh hari pertama Idul Adha.

Hingga hari ini lebih dari 1.475.000 jemaah calon haji telah tiba dari penjuru dunia untuk musim haji 1446 H tahun ini.

Menurut Kementerian Haji dan Umrah, tahun lalu jumlah jemaah haji dari Arab Saudi dan luar negeri melebihi 1,8 juta, yang datang dari lebih dari 200 negara.

Atas dasar kemanusiaan, Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi juga menerima rombongan pertama sebanyak 500 jamaah haji Palestina dari Tepi Barat.

Mereka mewakili keluarga para syuhada, tawanan dan yang terluka, sebagai bagian dari rencana untuk menampung 1.000 jamaah haji Palestina dengan biaya dari Raja Saudi Salman bin Abdulaziz.

Kementerian Dalam Negeri Saudi telah menggunakan teknologi modern, termasuk drone dan kecerdasan buatan, untuk menyelenggarakan musim haji tahun ini.

Direktur Jenderal Keamanan Publik, Letnan Jenderal Mohammed Al-Bassami seperti dilansir Al Jazeera mengatakan selama konferensi pers bersama yang diadakan oleh otoritas keamanan di Mekah, bahwa otoritas keamanan juga telah mendeportasi 269.678 penduduk tanpa izin masuk yang sah ke Mekah, dan 75.943 lainnya karena melanggar peraturan dan instruksi haji.

Dikatakan bahwa 252 kendaraan haji palsu dan 1.239 pengangkut yang melanggar juga disita, dan 109.632 kendaraan yang melanggar dikembalikan, tanpa memberikan rincian tujuan pengembaliannya.

Ditegaskan, siapa pun yang berani mengganggu keamanan atau melanggar aturan akan ditindak tegas tanpa ampun.

Ia menambahkan pemerintah memanfaatan semua kemampuan manusia, material, dan teknis, termasuk penggunaan drone, kamera pengintai, analisis data, dan kecerdasan buatan, khususnya di pintu masuk Mekah.

Sementara itu, Panglima Pasukan Darurat Khusus di bawah Presidensi Keamanan Negara, Letnan Jenderal Mohammed Al-Omari, menegaskan komitmen penuh pasukan untuk memastikan keamanan dan menjaga ketertiban selama musim haji tahun ini.

Al-Omari menekankan penerapan rencana lapangan yang tepat, termasuk mencegah penyusup dan pelanggar peraturan dan instruksi haji yang tidak memiliki izin sah untuk mengakses tempat-tempat suci.

Ia juga menekankan perlunya mengelola dan mengorganisasikan pergerakan massa di tempat lempar jumrah Jamarat dan halaman selatan Masjidil Haram untuk memastikan kelancaran arus dan menjaga keselamatan para jemaah.

Penerapan keamanan dan ketertiban di lapangan yang ketat itulah yang kemudian membuahkan hasil karena 75.000 pelanggar peraturan haji sebagai bagian dari kampanye "Dilarang Haji Tanpa Izin" berhasil ditangkap menjelang dimulainya ritual haji Rabu lusa.(*)