TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Jatim, bakal menutup SDN Warujinggo 2 di Kecamatan Leces, kabupaten setempat.
Keputusan diambil setelah sejak dua tahun terakhir, SDN di Dusun Triwung, Desa Warujinggo tersebut tak mendapatkan siswa baru. Tiga ruang kelas pun kosong. Sekolah itu hanya punya 15 aktif, tersebar di tiga kelas.
Jika ditutup, bagaimana dengan 15 siswa aktif yang tersisa?
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan, pihaknya memberi kebebesan kepada wali murid.
Mereka bisa pindah ke sekolah atau madrasah terdekat. Misalnya SDN Jorongan 1 dan 2 yang berjarak 1,32 kilometer. Atau SDN Jorongan 1 yang berjarak 1,55 kilometer.
"Di timur itu (SDN Warujinggo 2) juga ada madrasah. Kami beri kebebasan wali murid," kata Dwijoko kepada TIMES Indonesia.
Menurut Dwijoko, penutupan itu bukan berarti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan abai terhadap pendidikan anak. Sebab di lingkungan tersebut ada lembaga pendidikan lain.
Diketahui, SDN Warujinggo 2 tidak dapat siswa baru dalam dua tahun terakhir. Tiga ruang kelas di sekolah ini kosong. Hanya ada maja, kursi, dan dinding yang penuh dengan tempelan karya siswa yang telah tiada.
Kepala Sekolah SDN Warujinggo 2, Indrati Susilo mengatakan, pihaknya telah menempuh berbagai upaya untuk menarik minat warga sekitar agar menyekolahkan anaknya di sekolah yang ia pimpin.
Tapi, letak geografis sekolah yang dekat dengan Kota Probolinggo menjadi tantangan berat dalam menjaring murid baru. Jarak sekolah tersebut ke Kota Probolinggo hanya sekitar 250 meter.
Selain itu, banyaknya sekolah swasta di sekitar sekolah dengan akreditasi B itu, ditengarai menjadi faktor penyebab lainnya. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |