TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Penampilan Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr Evariani, saat Eksotika Bromo 2025 pada 21 Juni lalu, ternyata menyisakan cerita manis. Bukan cuma bikin lautan pasir Bromo jadi panggung fashion penuh warna, tapi juga sukses mengerek pamor batik lokal.
Batik tulis kombinasi bordir yang dikenakan dr Eva saat itu ternyata langsung menarik perhatian Istri Kapolda Jatim, Dewi Nanang Avianto.
Tak tanggung-tanggung, istri jenderal bintang dua itu memborong enam lembar batik Larasati saat menghadiri sertijab Kapolres Probolinggo, Jumat (11/7/2025) lalu.
Kabar bahagia ini disampaikan langsung oleh pemilik Batik Larasati melalui pesan WhatsApp kepada dr Eva.
“Assalamualaikum wr wb Bu Eva, batik tulis kombinasi bordir dan selendang sutra yang dipakai saat Eksotika Bromo 2025 dibeli Ibu Kapolda Jatim,” tulisnya.
Tak hanya itu, sang istri Kapolda juga disebut membeli beberapa koleksi batik bordir lainnya. “Matur nuwun atas supportnya kepada Pak Breng Larasati Batik Probolinggo,” tambah pemilik batik tersebut.
Mendengar kabar itu, perempuan yang juga merupakan anggota DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi Partai Gerindra itu tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
“Alhamdulillah, ternyata batik kita diminati tokoh penting. Ini bukti batik Kota Probolinggo makin dilirik dan punya daya saing,” ujar dr Eva kepada TIMES Indonesia, Jumat (17/7/2025).
Ia menegaskan, promosi batik tak boleh kaku dan monoton. Perlu pendekatan yang segar, kreatif, dan menyentuh berbagai kalangan, termasuk anak muda.
“Saya siap gandeng model-model juga, biar lebih menarik dan bisa menjangkau audiens yang lebih luas,” tegasnya.
Seperti diketahui, dr Eva memang dikenal aktif mengusung konsep Batik Motion in Line Dance sebagai media promosi kreatif.
Aksinya bersama komunitas Line Dance di hamparan pasir Bromo dalam gelaran Eksotika Bromo 2025 jadi bukti, batik bisa tampil gaya tanpa kehilangan akar budayanya.
“Batik itu harus digerakkan, bukan sekadar dipajang. Kalau ingin batik kita dikenal luas, kita juga harus berani tampil beda,” pungkasnya. (*)
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Imadudin Muhammad |