TIMES PROBOLINGGO, MALANG – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan serangkaian erupsi pada Kamis (2/1/2025) pagi.
Letusan tersebut menghasilkan kolom abu setinggi 500 hingga 1.200 meter di atas puncak.
Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.57 WIB, dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik. Meskipun visual letusan tidak terlihat, aktivitas tersebut terekam jelas di seismograf. Selanjutnya, pada pukul 02.41 WIB, erupsi kembali terjadi dengan amplitudo yang sama, namun durasi lebih lama yakni 157 detik.
Pada pukul 05.05 WIB, kolom letusan setinggi 500 meter teramati berwarna putih hingga kelabu tebal, bergerak ke arah barat daya. Aktivitas ini berlangsung selama 120 detik dengan amplitudo maksimum 22 mm. Erupsi serupa terjadi lagi pada pukul 07.57 WIB, menghasilkan kolom abu setinggi 500 meter yang bergerak ke arah barat daya dengan intensitas sedang.
Erupsi yang lebih besar terjadi pada pukul 08.51 WIB, dengan kolom abu mencapai 1.200 meter di atas puncak atau setara dengan 4.876 meter di atas permukaan laut (mdpl). Abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu bergerak ke arah utara. Hingga pukul 10.02 WIB, aktivitas erupsi masih terus berlangsung.
Menurut Liswanto, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berstatus waspada.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, termasuk larangan aktivitas di sektor tenggara Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak dan jarak 500 meter dari tepi sungai. Aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah juga dilarang karena berpotensi bahaya lontaran batu pijar.
Pendakian Gunung Semeru Ditutup
Sebagai langkah mitigasi, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) telah mengumumkan penutupan sementara aktivitas pendakian Gunung Semeru mulai 2 sampai 16 Januari 2025. Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pendaki di tengah meningkatnya aktivitas vulkanik dan potensi cuaca ekstrem.
Masyarakat di sekitar kawasan juga diimbau waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan yang dapat mengalir melalui Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai Besuk Kobokan juga berisiko terpapar material vulkanik.
Dengan status waspada yang masih berlaku, masyarakat diminta terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan menghindari aktivitas di sekitar zona berbahaya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gunung Semeru Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1200 Meter
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |