TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Acara Lomba Fotografi Desa Wisata Kabupaten Probolinggo 2025 telah sukses digelar. Lomba ini tak hanya diikuti oleh fotografer lokal, ada beberapa fotografer luar daerah juga turut serta mengikutsertakan karyanya.
Ajang kompetisi foto yang mengusung tema "Napak Citro: Pesona Desa Wisata Probolinggo" ini berhasil menarik antusiasme tinggi dari para pegiat fotografi, dengan total 75 peserta dari berbagai daerah yang mengirimkan 128 karya foto terbaik mereka.
Lomba ini secara khusus menantang para fotografer untuk mengeksplorasi dan mengabadikan keindahan serta potensi unik yang dimiliki oleh 36 desa wisata di seluruh penjuru Kabupaten Probolinggo. Para peserta berlomba menangkap momen, budaya, lanskap, dan kehidupan masyarakat di desa-desa tersebut melalui lensa kamera mereka.
Setelah melalui proses penilaian yang ketat oleh dewan juri, hasil kompetisi menunjukkan fakta yang menarik. Kemenangan utama dalam ajang ini berhasil diraih oleh seorang fotografer yang berasal dari luar daerah. Hal ini membuktikan bahwa pesona desa wisata Probolinggo memiliki daya tarik yang kuat dan mampu memikat perhatian fotografer dari berbagai penjuru.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Probolinggo, Heri Mulyadi, menyatakan apresiasinya atas partisipasi dan kualitas karya yang masuk. Menurutnya, lomba ini menjadi sarana efektif untuk mempromosikan destinasi yang belum banyak terjamah.
"Kami sangat terkesan dengan antusiasme 75 peserta dan 128 karya yang terkumpul. Tema 'Napak Citro' kami angkat untuk benar-benar memetakan jejak pesona di 36 desa wisata kita," ujar Heri Mulyadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Umi Subiyantiningsih menambahkan, fakta bahwa pemenang berasal dari luar daerah justru menjadi indikator positif. Ini menunjukkan bahwa daya tarik desa wisata lokal sudah terdengar hingga ke luar Probolinggo.
"Karya-karya ini akan menjadi aset visual yang tak ternilai untuk materi promosi kita ke depan, membuktikan bahwa Probolinggo bukan hanya Bromo," pungkasnya.
Karya-karya pemenang dan peserta terbaik rencananya akan dipamerkan dan digunakan sebagai materi promosi utama untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke desa-desa wisata di Kabupaten Probolinggo. (*)
| Pewarta | : Abdul Jalil |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |