TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Memasuki 10 hari kedua Ramadan, masyarakat Kabupaten Probolinggo, Jatim, punya tradisi yang telah berlangsung turun temurun: Safari Khotmil Quran dari masjid ke masjid.
Tradisi ini berlangsung mulai malam 9 Ramadan selepas Salat Tarawih, hingga bulan suci umat Islam tersebut berakhir.
Minggu (16/3/25) malam, Safari Khotmil Quran digelar di Pondok Pesantren Bustanul Abidin, Desa Jabung Sisir, Kecamatan Paiton, kabupaten setempat. Safari diikuti ribuan masyarakat.
Ribuan masyarakat Kabupaten Probolinggo hadiri kegiatan Safari Khotmil Qur'an, di Pondok Pesantren Bustanul Abidin, Jabung Sisir, Kecamatan Paiton, pada Minggu (16/3/25).
Tradisi keagamaan ini dipimpin langsung oleh Pembina Majelis Selawat Ahbaabul Mustofa, Habib Hasan bin Isma'il Al-Muhdor. Kegiatan ini disebut sebagai warisan ulama dan orang-orang salih terdahulu.
"Kami mengadopsi tradisi ini untuk menghidupkan malam-malam Ramadan, agar berbeda dari malam-malam biasanya. Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya kitab suci Alquran, sehingga tepat jika kita mengisinya dengan membaca dan mengkhatamkan Alquran," ujar Habib Hasan bin Isma'il Al-Muhdor.
Selain itu Habib Hasan mengatakan, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara habaib, para kiai, ulama, tokoh agama, dan masyarakat, guna mempererat ukhuwah islamiyah.
"Kami ingin masyarakat lebih menghargai Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat. Jangan sampai bulan suci ini justru disibukkan dengan isu-isu yang tidak jelas, atau bahkan merugikan. Ini adalah momentum kita kembali saling mencintai, menyatukan hati, tanpa kepentingan duniawi, politik, atau yang lainnya, murni karena Allah dan Rasulullah SAW," tambahnya.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah berlangsung di berbagai masjid dan pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo. Seperti Ponpes Nurul Jadid, Nurul Qadim, Zainul Anwar, Kanzus Shalawat, dan beberapa pondok pesantren lainnya.
Selain pembacaan Alquran, kegiatan yang digelar sejak tahun 2000-an ini juga diisi dengan lantunan qashidah, munajat, berdzikir bersama. Serta mendengarkan tausiyah atau nasehat keagamaan.
Habib Ali Zainal Abidin Al-Khirid yang mengisi tausiyah malam itu menjelaskan tiga golongan makhluk yang diciptakan Allah.
Yaitu Malaikat, yang memiliki akal tanpa nafsu. Kemudian hewan yang memiliki nafsu tanpa akal, serta manusia manusia dengan nafsu dan akalnya.
"Jika manusia mampu menggunakan akalnya untuk mengendalikan nafsunya, maka Tuhan jadikan derajatnya jauh lebih tinggi dari pada malaikat," terangnya.
Di akhir sesi, sekitar pukul 23.20 WIB, jemaah Safari Khotmil Quran berkumpul di luar masjid, menghadap arah kiblat, berdiri menengadah ke langit, bersama-sama melantunkan do'a-do'a khusus.
Amalan ini diyakini sebagai salah satu tradisi yang diwarisi para sholihin untuk memperoleh keberkahan Ramadan.
Tradisi yang diwarisi dari para ulama ini tak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat Kabupaten Probolinggo. (*)
Pewarta | : Abdul Jalil |
Editor | : Muhammad Iqbal |