TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Ribuan santri Ponpes Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jatim, mulai menjalani libur Ramadan dan Idul Fitri 2025. Mereka pulang pulang bersama secara bertahap sejak akhir pekan lalu.
Santri putri pulang bersama Minggu (16/3/2025). Sedangkan santri putra pulang Senin (17/3/2025). Ada yang diangkut pakai bus, ada juga yang pakai elf ke berbagai daerah di tanah air.
Sebelum menjalani libur Ramadan dan Idul Fitri 2025 di rumah masing-masing, Pengasuh Ponpes Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini, memberikan 10 nasihat kepada ribuan santri yang diasuhnya.
Nasihat disampaikan di Masjid Jamik Nurul Jadid, Kamis (14/03/25).
Dalam pesannya, Kiai Zuhri menekankan pentingnya menjaga akhlak dan memanfaatkan waktu liburan dengan sebaik-baiknya.
"Liburan bukan berarti bebas dari kewajiban, tetapi sebagai waktu untuk beristirahat dan merenungkan sejauh mana perubahan diri setelah menimba ilmu di pesantren," ujarnya.
Kiai Zuhri juga meminta para santri untuk menjadikan liburan sebagai kesempatan mengevaluasi diri, serta membuktikan kepada orang tua bahwa pendidikan di pesantren membentuk pribadi yang berakhlak baik.
"Keberhasilan santri bukan hanya terletak pada banyaknya ilmu yang didapat, tetapi juga pada budi pekerti yang baik," tambahnya.
Selain itu, Kiai Zuhri mengingatkan santri agar tetap mempersiapkan diri menghadapi masa depan, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam tanggung jawab di hadapan Allah.
Santri juga diimbau untuk tidak terjebak dalam hawa nafsu yang dapat menghambat perkembangan diri.
Bagi santri yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Kiai Zuhri berpesan agar mereka tetap menjaga nama baik pesantren dan tidak melupakan identitasnya sebagai santri.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar santri bijak dalam memilih lingkungan dan teman pergaulan, serta tidak mudah terpengaruh oleh perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Sementara itu, Sekretaris Pesantren, H. Thohiruddin, menegaskan bahwa para santri harus mampu bergaul dengan masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi akhlak yang telah diajarkan di pesantren.
"Santri harus menjadi teladan di lingkungan masing-masing, menunjukkan sikap yang baik, serta menjaga nama baik pesantren," katanya saat melepas kepulangan santri.
Pesan-pesan tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman bagi para santri selama berada di rumah, sehingga mereka tetap istiqamah dalam mengamalkan nilai-nilai yang telah dipelajari di pesantren. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |