TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Tiga SMP Negeri di Kabupaten Probolinggo, Jatim, akan membuka kelas internasional pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Tiga sekolah yang dimaksud adalah SMPN 1 Kraksaan yang mewakili wilayah timur Probolinggo, SMPN 1 Dringu yang mewakili wilayah tengah, dan SMPN 1 Tongas yang mewakili wilayah tengah.
"Setiap sekolah mewakili wilayah. Timur, tengah, dan timur. Biar merata," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi.
Kelas internasional dibuka melalui kemitraan dengan Tim Kurikulum Cambridge Universitas Negeri Malang (UM). Program ini dirancang untuk menjawab tantangan global, tanpa meninggalkan akar lokal.
Dalam praktiknya, murid yang tergabung dalam kelas internasional akan menggunakan bahasa asing dalam berkomunikasi. Baik pada saat kegiatan belajar mengajar, berkomunikasi dengan guru, maupun saat berkomunikasi dengan sesama.
“Kami ingin anak-anak Probolinggo fasih menghadapi dunia, tapi tetap membumi dalam karakter bangsa,” tegas Dwijoko.
Saat SMPB nanti, murid bersama wali murid baru di tiga SMP Negeri yang dimaksud, akan ditanya terkait kesediaan dan kesiapan mengikuti kelas internasional. Sehingga pihak sekolah dan wali murid punya komitmen yang sama.
"Kelas internasional ini satu kelas saja. Unggulan," kata Dwijoko saat ditemui di sela Pembukaan Ma'arif NU Futsal Cup di SMKNU Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Senin (5/5/2025).
Program kelas internasional ini menjadi bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris dan Fahmi AHZ. Quick wins lainnya adalah pembangunan Science Center di Alun-Alun Kraksaan. (*)
Pewarta | : Muhammad Iqbal |
Editor | : Muhammad Iqbal |