TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Tradisi kerapan di Kabupaten Probolinggo semakin berkembang dan kreatif. Setelah dikenal dengan Karapan Sapi Merah, Kerapan Sapi Brujul, dan Kerapan Sapi Sakak (tanpa kekerasan), kini warga akan disuguhkan atraksi baru yang tak kalah seru yakni Kerapan Sapi Jepang.
Namun jangan salah, istilah Sapi Jepang bukan berarti menggunakan sapi impor dari Negeri Sakura. Yang dimaksud adalah balapan menggunakan hand traktor pembajak sawah, alat yang oleh masyarakat lokal kerap dijuluki sapi Jepang karena menjadi pengganti tenaga sapi di persawahan modern.
Balapan hand traktor ini bakal membuka rangkaian Karapan Sapeh Sakak 2025 pada Jumat, 26 Desember 2025, di areal persawahan Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan acara puncak Sapeh Sakak akan digelar sehari setelahnya, Sabtu (27/12/2025).
Ketua panitia Kerapan, Imam Safi’i, menyebut gelaran tahun ini dipastikan jauh lebih meriah dan akan menyedot perhatian pengunjung.
“Ini tradisi baru agar masyarakat terhibur. Karapan Sapi Jepang bukan hanya adu cepat, tapi adu kelincahan mengendalikan hand traktor di lumpur,” ujar Imam Safi’i, Senin (8/12/2025).
Imam menjelaskan, balapan hand traktor ini sangat berbeda dari karapan sapi tradisional. Jika kerapan sapi mengandalkan tenaga hewan, Sapi Jepang justru menuntut kemampuan teknis dan kekuatan fisik joki traktor. Mereka harus lihai bermanuver di jalur berlumpur penuh tikungan ekstrem.
Kesalahan kecil saja bisa fatal. Traktor bisa oleng atau terbalik, menjadikan balapan ini penuh adrenalin sekaligus sarat gelak tawa dari penonton.
“Para joki harus tangkas. Traktor ini berat dan jalannya tidak stabil, jadi butuh trik agar tidak keluar jalur. Ini ujian keahlian petani,” tambah Imam.
Kerapan Sapi Jepang akan dimulai sejak pagi pada Jumat 26 Desember 2025. Panitia berharap, hadirnya atraksi unik ini mampu mendongkrak kunjungan wisata sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya peralatan pertanian modern.
“Selain hiburan, ini upaya menghargai teknologi pertanian yang kini menjadi sahabat petani,” kata Imam.
Ribuan pengunjung diperkirakan akan memadati arena, menyaksikan keseruan para joki menaklukkan lumpur dengan mesin pembajak sawah bertenaga besar. (*)
| Pewarta | : Sri Hartini |
| Editor | : Imadudin Muhammad |