TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Bakal Calon Bupati Probolinggo, KH. Dr. Muhammad Haris Damanhuri, atau yang akrab disapa Gus Haris, menggelar silaturahmi dengan para sesepuh adat Tengger pada Rabu (19/6/2024).
Dalam kunjungan tersebut, Gus Haris melakukan tur menggunakan motor dan didampingi beberapa tokoh terkemuka, termasuk Habib Mahdi, KH Hafidz Hakim Noer, KH Abdul Hadi Noer, Gus Aan, dan pengusaha muda Kota Probolinggo, Sigit Adi Permana.
Rombongan Gus Haris disambut hangat oleh empat sesepuh adat, yaitu Mbah Suprapto, Mbah Siswo, Mbah Sunomo, dan Pakde Yoyok, di Cafe Dhe Ringgit, Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Gus Haris adir di acara Ritual Sodoran Yadnya Karo di Desa Jetak, Rabu (2/8/2022). (FOTO: Ryan H/TIMES Indonesia)
Mbah Suprapto merasa terhormat atas kunjungan tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Gus Haris.
“Terima kasih telah mengunjungi kami lagi, Gus,” ucap Mbah Suprapto sembari mempersilakan rombongan masuk.
Gus Haris beserta rombongan kemudian duduk di kursi yang telah disiapkan, menikmati berbagai hidangan khas Tengger sambil berbincang hangat.
Dari kiri, Mantan Bupati Probolinggo, P. Tantrianasari, Gus Haris dan Heri Wahyudi, hadir di acara Ritual Sodoran Yadnya Karo di Desa Jetak, Senin (16/9/2019). (FOTO: Ryan H/TIMES Indonesia)
Mereka juga menikmati kopi khas Tengger dan kentang rebus dengan taburan kelapa serta beberapa lembar daun mint di atasnya.
“Hari ini kebetulan bertepatan dengan persiapan ritual Mendak Tirta (pengambilan air suci, red),” ucap Mbah Siswo.
Ritual Medak Tirta dilakukan di air terjun Madakaripura menjelang perayaan Yadnya Kasada.
Masyarakat Tengger menganggap air terjun Madakaripura sebagai tempat yang sakral untuk ritual tersebut.
“Kami di sini, mempercayai tempat bertapanya Patih Gajah Mada, leluhur suku Tengger,” lanjut Mbah Siswo, menceritakan.
Selain Madakaripura, ada empat lokasi lain di Kabupaten Probolinggo untuk pengambilan air suci, yaitu sumber mata air Watu Klosot di Senduro, Lumajang; sumber mata air Widodaren Pasuruan; mata air Rondo Kuning Lumajang; dan mata air Arjuno Malang.
Air suci dari sumber-sumber tersebut akan dikirab dan dibawa ke Pura Luhur Poten di Gunung Bromo untuk upacara Yadnya Kasada.
“Air itu akan dipakai untuk kelengkapan upacara Yadnya Kasada,” tambah Mbah Siswo menutup ceritanya kemudian pamit untuk melakukan ritual.
Gus Haris mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan kesempatan belajar tentang kebudayaan Tengger.
"Kami sangat menghargai kearifan lokal yang ada di sini dan berharap bisa terus menjalin hubungan baik dengan masyarakat Tengger," ujarnya.
Kegiatan ini sebenarnya adalah agenda rutin yang sering dilakukan Gus Haris bersama para tokoh lainnya.
"Dulu saya sering mengajak tokoh-tokoh seperti Kiai dan Habaib untuk bersilaturahmi ke sesepuh-sesepuh di Tengger, jadi ini memang rutin," paparnya.
Lebih dari 10 tahun, hubungan antara Gus Haris dan masyarakat Tengger telah terjalin erat.
Saat ada acara di Pondok Pesantres Zainul Hadan Genggong, para sesepuh Tengger selalu hadir, begitu juga sebaliknya saat ada acara adat, Gus Haris selalu diundang dan hadir.
"Tujuannya, untuk merekatkan antara teman-teman di bawah dengan tokoh-tokoh di atas (sesepuh tengger),” tambahnya.
Biar masyarakat Tengger tidak merasa terpisah dari Kabupaten Probolinggo dan menghindari adanya kesenjangan antara masyarakat atas dan di bawah.
“Kita adalah keluarga besar. Apalagi, Bromo adalah salah satu penyangga pariwisata andalan kita yang tarafnya sudah internasional," jelas Gus Haris.
Kebersamaan ini adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan di tengah perbedaan yang ada, karena masyarakat Probolinggo tidak hanya umat Islam.
"Kami harap kegiatan seperti ini terus dilakukan agar komunikasi dan silaturrahim tidak terputus," pungkas Gus Haris.
Silaturrahmi ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Probolinggo dan memperkuat semangat persatuan di tengah keberagaman. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Silaturahim Gus Haris dengan Sesepuh Umat Hindu di Tengger, Ini yang Dibahas!
Pewarta | : Ryan H |
Editor | : Ryan Haryanto xxx |