TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut bus pariwisata rombongan karyawan RS Bina Sehat Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025).

Olah TKP dilakukan di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, lokasi bus bernomor polisi P 7221 UG mengalami kecelakaan tunggal akibat diduga rem blong.

Tim Gakkum Ditlantas Polda Jatim menggunakan teknologi 3D scanner untuk merekonstruksi proses kecelakaan yang menewaskan delapan orang dan melukai puluhan penumpang lainnya.

“Setidaknya ada 10 titik yang kami scan untuk mengetahui kecepatan bus saat kejadian sekaligus menganalisis penyebab pastinya,” jelas Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah.

Selama proses pemindaian, arus lalu lintas dari dan menuju Bromo sempat dihentikan sementara. Hasil olah TKP dengan 3D scanner ditargetkan keluar dalam tiga hari ke depan.

Tragedi Rombongan Wisata RS Bina Sehat Jember

Bus pariwisata milik PO IND’S 88 itu mengangkut sekitar 52 orang rombongan karyawan RS Bina Sehat Jember yang baru saja pulang dari wisata ke Gunung Bromo usai menggelar syukuran kelulusan S1.

Namun perjalanan berubah tragedi ketika bus mengalami rem blong sejak perbatasan Sukapura–Lumbang.

Bus sempat oleng, menabrak pagar pembatas, lalu terguling ke sisi kanan jalan hingga berhenti setelah menghantam rumah warga. Bagian kanan bus ringsek parah, membuat penumpang yang duduk di sisi tersebut menjadi korban terbanyak.

Delapan orang tewas dalam kecelakaan ini. Enam meninggal di lokasi, sementara dua korban lainnya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. Tujuh korban dibawa ke RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo, sedangkan satu korban meninggal di RSUD Tongas.

Dari daftar korban, duka mendalam menyelimuti keluarga besar RS Bina Sehat. Satu keluarga asal Jl. Sultan Agung 1, Kepatihan, Kaliwates, Jember ikut tewas dalam insiden ini. Mereka adalah Hendra Pratama (37), istrinya Wardatus Soleha (35), dan putri mereka Aizah Fahrani Agustin (7).

Jenazah keluarga kecil itu dipulangkan ke Jember menggunakan ambulans milik RS Bina Sehat. Suasana haru mewarnai evakuasi, terutama bagi rekan-rekan kerja Hendra.

Konfirmasi RS Bina Sehat Jember

Direktur RS Bina Sehat Jember, dr. Faida, membenarkan bahwa bus nahas tersebut mengangkut rombongan karyawannya.

“Informasinya, mereka dalam perjalanan turun dari Gunung Bromo usai menggelar syukuran kelulusan S1,” jelasnya.

Faida juga menyampaikan bahwa sejumlah penumpang selamat namun mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. “Kami menurunkan 18 ambulans untuk mengevakuasi para korban luka dengan pengawalan,” tambahnya.

Hingga Minggu malam, proses identifikasi jenazah korban masih berlangsung di RSUD dr. Moh. Saleh. Polisi kini menunggu hasil analisis 3D scanner untuk memastikan penyebab kecelakaan, meski dugaan awal mengarah pada rem blong. (*)