TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Kota Probolinggo, Jawa Timur, bakal memiliki pusat kuliner terpadu yang modern dan multifungsi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penataan pedagang kaki lima (PKL) agar lebih terorganisir.
Lokasi yang akan digunakan untuk pusat kuliner tersebut adalah GOR Ahmad Yani, yang terletak di Jalan dr Soetomo.
GOR Ahmad Yani akan direvitalisasi, tidak hanya menjadi pusat kuliner terpadu yang modern dan multifungsi, tetapi juga difungsikan sebagai ruang pertunjukan seni dan musik.
Para PKL yang selama ini berjualan di sekitar alun-alun akan dipindah dan ditata ulang untuk menempati area GOR Ahmad Yani.
Wali Kota Probolinggo, dokter Aminuddin, menegaskan bahwa revitalisasi ini bertujuan menciptakan kawasan yang lebih tertib, bersih, dan menarik.
“Kami ingin PKL memiliki tempat berdagang yang layak sekaligus meningkatkan pendapatan mereka. Kawasan ini juga akan menjadi destinasi baru bagi masyarakat,” ujar dokter Aminuddin.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini menargetkan proses revitalisasi rampung pada pertengahan Juli 2025.
“Prinsipnya, kami ingin kawasan ini ramai, tapi tetap teratur,” jelas dokter Aminuddin.
Pemerintah kota juga membuka peluang kolaborasi dengan investor swasta untuk mendukung operasional GOR Ahmad Yani.
“Kami siap bermitra dengan pihak ketiga melalui skema CSR atau kemitraan yang saling menguntungkan,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (DKUP) Kota Probolinggo, Fitriawati, menjelaskan sebanyak 171 PKL akan direlokasi ke GOR Ahmad Yani. Saat ini, DKUP tengah berkoordinasi dengan investor untuk penyediaan stan semi-permanen. Sementara itu, fasilitas pendukung lainnya akan disediakan oleh Pemkot Probolinggo.
“Revitalisasi ini bagian dari upaya menciptakan ruang publik yang nyaman dan estetis. Kami berharap PKL turut menjaga fasilitas ini agar manfaatnya bisa dirasakan jangka panjang,” ujar Fitriawati, Kamis (26/06/2025).
Dengan hadirnya pusat kuliner terpadu ini, diharapkan UMKM di Kota Probolinggo semakin berdaya dan mampu terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. (*)
Pewarta | : Sri Hartini |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |