https://probolinggo.times.co.id/
Ekonomi

Harga Beras Naik, Omzet Pedagang Singkong di Lebak Melonjak Dua Kali Lipat

Kamis, 07 Maret 2024 - 13:00
Harga Beras Naik, Omzet Pedagang Singkong di Lebak Melonjak Dua Kali Lipat Singkong di Kabupaten Lebak diminati masyarakat untuk konsumsi makanan alternatif setelah harga beras di pasaran melonjak. (FOTO: ANTARA/Mansyur)

TIMES PROBOLINGGO, LEBAK – Pedagang singkong di Kabupaten Lebak, Banten, melaporkan lonjakan omzet hingga dua kali lipat, seiring dengan naiknya harga beras di pasaran wilayah tersebut. Fenomena keinaikan omzet pedagang singkong ini menarik perhatian sejumlah pelaku usaha lokal yang melihat peluang bisnis yang menguntungkan dari kenaikan harga beras.

Menurut Suhari (55), seorang pedagang singkong di Pasar Subuh Rangkasbitung Kabupaten Lebak, pendapatannya kini mencapai Rp5 juta per hari, naik dari sebelumnya Rp2,5 juta. Omzet pedagang singkong ini naik karena harga beras melonjak, sehingga banyak yang beralih ke singkong sebagai alternatif makanan.

Suhari menjelaskan bahwa untuk mencapai omzet Rp5 juta per hari, dia harus menjual sekitar 1 ton singkong dengan harga Rp5.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya menjual 500 kilogram.

Fenomena serupa juga dialami oleh Sarman (45), seorang pedagang singkong lainnya, yang kini mampu menghasilkan pendapatan Rp3 juta per hari, naik dari sebelumnya Rp1,5 juta. Sarman mengaku bahwa permintaan singkong meningkat pesat sejak kenaikan harga beras terjadi. "Pendapatan naik hingga 100 persen dari sebelumnya Rp1,5 juta/hari," ungkap Sarman, Kamis, (7/4/2024).

Tidak hanya para pedagang, masyarakat pun mulai beralih ke singkong sebagai makanan alternatif. Titi (50), seorang ibu rumah tangga di Rangkasbitung, mengatakan bahwa mereka sekarang mengkonsumsi singkong sebagai makanan pengganti nasi. Pagi dan siang hari, katanya, dia mengkonsumsi singkong yang diolah menjadi getuk. "Baru sore hari kami makan nasi," jelasnya, menyebutkan suaminya sebagai buruh serabutan.

Benu Dwiyana, Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, membenarkan tren kenaikan omzet pedagang singkong ini. Dia menyatakan bahwa masyarakat Lebak mampu sudah mampu mengolah singkong menjadi makanan yang lezat dan nikmat, seperti bolu dan roti dengan berbagai varian rasa.

"Kami terus memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu memproduksi singkong menjadi makanan yang memiliki varian lokal dan dapat menggantikan beras sebagai makanan pokok," ungkapnya.

Pantauan menunjukkan bahwa pedagang singkong di Kabupaten Lebak tidak hanya berada di pasar tradisional, tetapi juga tersebar di kios-kios pengecer di tepi jalan raya, pemukiman, hingga pedagang keliling, dengan harga berkisar antara Rp5.000 hingga Rp7.000 per kilogram.

Dengan tren kenaikan omzet pedagang singkong ini, diharapkan pemerintah setempat dapat memberikan dukungan lebih lanjut dalam pengembangan usaha singkong sebagai alternatif makanan yang ekonomis dan bergizi bagi masyarakat Lebak.

Pewarta : Antara
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.