TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Suasana khidmat dan sakral menyelimuti permukaan Danau Ranu Segaran pada Jumat (7/11/2025) pagi. Prosesi Larung Sesaji, yang digelar sebagai penanda dimulainya gelaran akbar Seven Lakes Festival Probolinggo 2025, berlangsung penuh makna di Desa Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.
Ritual Larung Sesaji ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah wujud kearifan lokal masyarakat Tiris untuk memohon keberkahan dan 'ridho' dari alam, sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan.
Bupati Probolinggo, Gus Haris, yang hadir memimpin langsung prosesi, menyebut ritual ini sebagai fondasi spiritual untuk kesuksesan seluruh rangkaian acara.

"Kita meminta keberkahan dan ridho dari alam. Sehingga acara ini dapat berdampak positif untuk masyarakat dan Kabupaten Probolinggo terutama," kata Bupati Gus Haris dalam sambutannya yang penuh penghayatan.
Dengan doa yang dipanjatkan bersama, Gus Haris berharap soft opening yang diawali dengan penghormatan terhadap alam ini dapat menjadi momentum kebangkitan pariwisata. Harapannya, sektor wisata dapat berkembang dan berjalan seperti yang dicita-citakan masyarakat.
"Dengan do'a yang dipanjatkan ini merupakan kearifan lokal masyarakat Tiris. Ini merupakan rasa syukur kita kepada Tuhan kita, dan ini suatu penghormatan kita terhadap alam yang memberikan keberkahan kepada kita," tegasnya.
Bupati juga menyoroti makna filosofis di balik pemilihan waktu acara. Menurutnya, hari Jumat adalah hari yang penuh berkah, dan angka 'tujuh' yang bertepatan dengan tanggal pelaksanaan, memiliki makna kesempurnaan yang selaras dengan konsep festival.
"Ada tujuh hari dalam seminggu, ada tujuh tingkatan langit, dan di sini kita punya tujuh danau, tujuh air terjun, dan acara ini berlangsung selama tujuh hari. Ini merupakan acara perayaan keindahan alam Kabupaten Probolinggo untuk go Internasional ke depan," tutur Gus Haris penuh optimisme. (*)
| Pewarta | : Abdul Jalil |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |