TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Sosok Dr. KH Najiburrohman, M.Ag., M.Pd, Rektor Universitas Nurul Jadid atau UNUJA Probolinggo, Jatim, adalah kisah tentang bagaimana seorang Kiai yang ditempa dalam ketaatan tradisi, menjadi pemimpin akademik yang mengendalikan pertumbuhan institusi dengan presisi data dan visi global.
Ia adalah Rektor UNUJA Probolinggo, yang berhasil menunjukkan bahwa disiplin mutu pesantren yang kokoh dapat menjadi landasan bagi akselerasi akademik modern.
Visi kepemimpinan holistik, yang memadukan keunggulan akademik dengan integritas nilai inilah, yang mengantarkannya menerima Anugerah TIMES Indonesia atau ATI 2025 dalam kategori bergengsi Man of The Year Jatim 2025 Sub Kategori Innovation in Academic Development and Institutional Growth.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas metodologi kepemimpinan yang berhasil membawa UNUJA, sebuah kampus pesantren, melompat jauh di kancah pendidikan tinggi nasional dalam usia yang relatif muda.
Manajemen Citra sebagai Inovasi Akademik
Sosok Dr. Najiburrohman terbentuk dari jalur keilmuan ganda. Beliau memiliki latar belakang pendidikan magister di Universitas Al-Qarawiyyin, Maroko (2004). Sebuah lembaga pendidikan tinggi tertua di dunia, yang kaya tradisi Islam klasik.
Kemudian mencapai gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri atau UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (2025) dengan judul disertasi: Manajemen Humas Berbasis Spiritual dalam Membangun Citra Pesantren.
Disertasi ini membuktikan bahwa beliau adalah seorang manajer ulung yang memahami bahwa Institutional Growth didorong oleh Manajemen Citra dan Hubungan Publik (Humas) yang etis dan berlandaskan nilai spiritual.
Jalur karir beliau sejak dini sudah menunjukkan orientasi pada manajemen yang strategis. Beliau pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nurul Jadid (2005-2017), sebuah langkah visioner untuk memastikan santri menguasai teknologi.
Pengalaman ini diperkuat dengan peran manajerial yang krusial lainnya, seperti Kepala Biro Keuangan dan Wakil Rektor II UNUJA, memberinya pemahaman menyeluruh tentang manajemen finansial dan kelembagaan.
Pengalaman Komprehensif dalam Mutu dan Tradisi
Pengalaman kepemimpinan Dr. Najiburrohman mencakup spektrum luas tata kelola kelembagaan. Beliau memiliki pemahaman mendalam tentang penjaminan mutu tradisional, terlihat dari perannya sebagai Kepala Dewan Masyayikh Nurul Jadid.
Peran ini, yang sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, menempatkan beliau sebagai penjamin mutu internal pesantren.
Di sini, beliau bertanggung jawab atas keseluruhan proses akademik dan disiplin pesantren, mulai dari penyusunan kurikulum, peningkatan kompetensi pendidik, hingga pelaksanaan ujian kelulusan Santri.
Sebagai kampus yang berada di bawah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Jadid, pengalaman beliau yang komprehensif ini mendukung upaya pembangunan mutu akademik di UNUJA.
Untuk menjamin keberlanjutan mutu akademik di masa depan, UNUJA di bawah kepemimpinan beliau melakukan investasi agresif pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Kampus pesantren berstandar ISO ini secara proaktif telah mendelegasikan 28 dosen untuk melanjutkan studi doktoral ke berbagai universitas bereputasi di luar negeri.
Seperti Jepang, Tiongkok, Malaysia dan perguruan tinggi nasional terkemuka. Ini adalah kebijakan strategis untuk mengamankan kualitas riset dan pengajaran di tahun-tahun mendatang.
Melompat Jauh: UNUJA di Top 10 PTNU
Manajemen citra berbasis spiritual dan fokus mutu yang ketat ini terbukti menghasilkan lonjakan kinerja Institutional Growth yang diukur oleh metrik tertinggi.
Kinerja riset Universitas Nurul Jadid di usia ke-8 kian meroket. Di kancah internal Nahdlatul Ulama, UNUJA kini resmi masuk dalam 10 besar Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dengan skor SINTA tertinggi secara nasional.
Lebih impresif lagi, UNUJA menempatkan diri di ranking 152 dari 5.488 perguruan tinggi di Indonesia, membuktikan akselerasi institusi yang luar biasa dalam waktu singkat.
Dr. KH Najiburrohman Wahid berhasil menunjukkan bahwa manajemen yang kuat—berbekal visi akademik (Rektor), kedisiplinan mutu (Dewan Masyayikh), dan kemampuan membangun citra (disertasi)—mampu membawa sebuah kampus pesantren ke puncak prestasi riset nasional.
Visi UNUJA ke depan berfokus pada tiga hal utama: Berdampak, Unggul, dan Sejahtera. Penghargaan Man of The Year ATI 2025 adalah pengakuan nasional bahwa kepemimpinan beliau bukan hanya tentang mempertahankan tradisi, tetapi tentang merevitalisasi tradisi menjadi kekuatan transformatif yang relevan dan terukur di era global. (*)
| Pewarta | : Muhammad Iqbal |
| Editor | : Muhammad Iqbal |