TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Muhammad Fahmi Arif (20), seorang saksi dari Partai Politik (Parpol) yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS), meninggal dunia.
Remaja asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu, meninggal pada Kamis (15/2/2024) pukul 02.00.
Informasi dari kerabat korban menyebutkan, Almarhum adalah saksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia menjadi saksi di TPS 17 yang terletak di RT 1/RW 9 kelurahan setempat.
“Saat menjalankan tugas mulai dari pagi, yang bersangkutan ini tidak menunjukkan gejala sakit,” kata pria yang enggan disebutkan namanya.
Namun, saat sedang melakukan perhitungan surat suara, pada malam harinya sekitar pukul 21.00, almarhum pulang karena mengeluh sakit kepala. Setibanya di rumah, almarhum mengalami muntah-muntah.
"Jadi, ibunya yang menggantikan dia di TPS sebagai saksi, sementara almarhum beristirahat di rumah," imbuhnya.
Tak lama setelah itu, Fahmi ditemukan tergeletak di kamar mandi oleh keluarganya. Keluarga segera membawanya ke RSUD Moch. Shaleh.
Sayangnya, meskipun telah menjalani beberapa kali tindakan medis, Fahmi tidak berhasil diselamatkan dan dinyatakan meninggal pada pukul 02.00 dinihari.
Pada pukul 09.00 pagi, jenazah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) setempat.
Di rumah duka, terlihat Ketua DPD PKS Kota Probolinggo, Syaiful Rohman, melayat. Kepada awak media, Syaiful yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kota Probolinggo membenarkan, almarhum adalah seorang saksi partai politik yang dipimpinnya.
Syaiful Rohman kaget dan terpukul mendengar kabar meninggalnya Fahmi.
Oleh karena itu, ia datang langsung untuk mengantarkan Fahmi ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Ia juga memberikan dukungan moral berupa santunan kepada keluarga.
"Mendapatkan informasi tersebut, sejujurnya kita kaget. Kita merasa kehilangan. Untuk saat ini, kita fokus berduka terlebih dahulu. Namun, secara kekeluargaan, kita telah datang dan memberikan dukungan moral serta santunan," kata Syaiful Rohaman.
Ditemui terpisah, Arif, Ayah almarhum, mengatakan bahwa putranya tidak memiliki riwayat penyakit.
Baru kemarin, ia muntah-muntah, dan pukul 22.00 langsung dibawa ke rumah sakit.
Menurut sang ayah, almarhum merupakan sosok yang pekerja keras.
Sehari-harinya, Fahmi bekerja sebagai teknisi di salah satu CV Service AC.
"Fahmi ini anak kedua saya. Kemarin mengeluh pusing, lalu muntah-muntah. Kami langsung membawanya ke rumah sakit, dan meninggal jam 2 dinihari," kata pria 51 tahun itu. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Saksi di TPS Kota Probolinggo Meninggal Akibat Kelelahan
Pewarta | : Rizky Putra Dinasti |
Editor | : Redaksi |