TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Jatim 2025 tinggal sebulan lagi. Menghadapi kompetisi multi cabang olahraga tersebut, KONI Kabupaten Probolinggo dan KONI Kota Probolinggo memiliki target yang jauh berbeda. 

KONI Kabupaten Probolinggo menargetkan 16 medali emas. Hanya naik dua medali dari perolehan kontingen pada ajang Porprov Jatim 2023.

Sedangkan KONI Kota Probolinggo, memasang target jauh lebih banyak: 40 medali emas. Padahal pada Porprov Jatim 2 tahun lalu, emas dari kontingen kota mangga sama dengan perolehan Kontingen Kabupaten Probolinggo, yaitu 12 emas. 

Ditemui di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Ketua KONI Kabupaten Probolinggo, Zainul Hasan mengatakan, pihaknya tidak memasang target muluk-muluk.

"(Target) 16 emas. Minimal 12 emas sama seperti perolehan dalam Porprov sebelumnya," kata pria asal Kecamatan Maron, kabupaten setempat itu. 

Ia mengatakan, KONI Kabupaten Probolinggo telah memetakan dari cabang olahraga atau cabor mana saja target 16 medali emas itu potensial didapat. 

Cabor arung jeram ditargetkan menyumbang 5 medali emas. Disusul cabor Muaythai dan berkuda dengan target masing-masing 3 emas. 

Kemudian ada cabor tinju dengan target 2 medali emas. Lalu dari cabor kick boxing dengan target satu emas, catur dengan target 1 emas, dan cabor wushu dengan target satu emas. 

"Itu berdasarkan target dari cabor sendiri yang disampaikan kepada KONI, bukan kami (KONI) yang mematok target," kata Zainul.

Dari total 64 cabor yang dipertandingkan pada Porprov Jatim 2025, kontingen Kabupaten Probolinggo akan mengikuti 38 cabor saja dengan jumlah kontingenn 280 atlet dan 66 official. 

Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan 2 tahun lalu. Pada Porprov Jatim 2023, Kontingen Kabupaten Probolinggo mengikuti 30 cabor dengan jumlah atlet hanya 240 orang. 

Zainul Hasan optimis target tersebut dapat dicapai. Ia menyebut, persiapan dari masing-masing cabor juga lebih matang. Bahkan atlet dari beberapa cabor telah menjalani pemusatan latihan (training center) sejak Januari 2025.

Atlet tinju misalnya, menjalani pemusatan latihan di kantor KONI. Ada pula atlet federasi Arung Jeram Indonesia atau haji yang menjalani pemusatan latihan Desa Condong, Kecamatan Maron, kabupaten setempat. 

Untuk memacu semangat atlet pada setiap cabor yang ikut Porprov Jatim 2025, KONI Kabupaten Probolinggo menyiapkan penghargaan atau reward. 

Yaitu Rp 25 juta untuk cabor yang memperoleh medali emas, Rp 15 juta untuk cabor yang memperoleh medali perak, dan Rp 10 juta untuk cabor yang memperoleh medali perunggu. 

Penghargaan diambilkan dari dana hibah yang diperoleh KONI dari Pemkab Probolinggo yang nilainya tahun ini sebesar Rp 4 miliar.

Pada kesempatan terpisah, Ketua KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan mengatakan, pihaknya berharap 326 atlet & official yang dikirim ke Porprov Jatim 2025 mampu mengantarkan Kota Probolinggo menempati rangking 15 besar.

“Porprov sebelumnya kami di peringkat 23 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Tahun ini harapannya bisa di 15 besar,” kata pria yang biasa disapa Iwan itu kepada TIMES Indonesia.

Dalam Porprov Jatim 2025 yang digelar di Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu pada pertengahan Juni nanti, KONI Kota Probolinggo mengirimkan 32 cabor pilihan dengan 326 atlet & official.

Sebagai gambaran, pada Porprov Jatim 2023, Kabupaten Probolinggo memperoleh 12 medali emas, 10 medali perak, dan 19 medali perunggu. Dalam klasemen akhir, kontingen dari daerah ini berada di peringkat 25 dari 38 kabupaten/kota di Jatim.

Sedangkan Kota Probolinggo, mengemas 12 medali emas, 13 medali perak, dan 18 medali perunggu. Dalam klasemen akhir, kontingen kota mangga berada di peringkat 23 dari 38 kabupaten/kota di Jatim.

Terkait posisi di klasemen akhir ini, Ketua KONI Kabupaten Probolinggo, Zainul Hasan berkomentar. “Kami hanya kalah medali perak (dibandingkan kontingen Kota Probolinggo).” (*)