https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Waisak 2025 Kota Probolinggo, Hadirkan Ritual Unik Memandikan Rupang Buddha

Senin, 12 Mei 2025 - 13:58
Waisak 2025 Kota Probolinggo, Hadirkan Ritual Unik Memandikan Rupang Buddha Salah satu umat Buddha melakukan ritual memandikan Rupang Buddha Kecil. (FOTO: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Suasana tenang dan damai menyelimuti perayaan Waisak di Kota Probolinggo, Senin (12/5/2025). Bertempat di TITD Klenteng Sumber Naga, umat Buddha dari berbagai penjuru berkumpul untuk melakukan sembahyang.

Dalam perayaan Waisak 2569 BE/2025, umat memandikan rupang Buddha kecil atau Sang Tathagatha.

Erfan Sudjianto, Ketua II TITD Klenteng Sumber Naga, menjelaskan ritual memandikan rupang Buddha kecil sudah menjadi tradisi yang rutin dilakukan di tempat tersebut dan tidak semua tempat ibadah menggelarnya.

“Ritual memandikan rupang Buddha kecil ini, menjadi sebuah rutinitas di setiap perayaan Waisak. Dan ritual ini tidak semua tempat sembahyang melakukannya. Mungkin hanya di TITD Sumber Naga saja,” ujar Erfan.

Ritual tersebut hanya dilaksanakan saat perayaan Waisak, tidak setiap hari, minggu, atau bulan. Prosesi memandikan rupang dilakukan secara bergantian oleh umat, dengan harapan membersihkan diri dari loba (keserakahan), moha (ketidaktahuan), dan dosa (kebencian, kemarahan, iri, dan dengki) yang masuk melalui panca indera.

Sementara itu, Sugiono, umat Buddha yang datang dari Jakarta, mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia mengikuti sembahyang Waisak di Klenteng Sumber Naga. Baginya, momen ini memiliki makna khusus.

“Di setiap kali sembahyang, saya hanya berdoa meminta kesehatan. Dan kalau untuk Waisak, ini pertama kalinya saya sembahyang di sini. Dan perayaan ini sangat istimewa,” ujar Sugiono.

Sugiono juga menambahkan, di tempat asalnya di Jakarta, tidak terdapat ritual memandikan rupang Buddha kecil seperti di Probolinggo.

“Kalau di Jakarta, tidak ada ritual memandikan rupang Buddha kecil, paling ya hanya sembahyang bersama. Jadi ini spesial buat saya,” cerita Sugiono.

Dalam perayaan Waisak tahun ini, Sugiono berharap terciptanya kerukunan, kedamaian, kesehatan, dan panjang umur bagi seluruh umat.

Adapun rangkaian kegiatan Waisak 2025 di TITD Klenteng Sumber Naga dimulai pada pagi hari dengan prosesi memandikan rupang Buddha kecil, dilanjutkan dengan sembahyang bersama di malam harinya. 

Yang membedakan perayaan tahun ini adalah adanya kegiatan Pradaksina, sebuah ritual berjalan mengelilingi tempat suci dengan membawa doa dan harapan.

Diketahui, puncak perayaan atau detik-detik Waisak 2025 jatuh pada pukul 23.55 waktu setempat. Penentuan waktu ini merujuk pada momen kelahiran Sang Buddha, yang jatuh pada bulan purnama di bulan Mei setiap tahunnya. (*)

Pewarta : Sri Hartini
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.