TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Pelantikan Gus Haris dan Ra Fahmi, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Jatim, disambut meriah oleh seluruh kalangan, Kamis (20/2/2025). Banyak pihak yang menyampaikan selamat atas pelantikan tersebut melalui pamflet digital hingga papan ucapan.

Namun uniknya, dari sekian banyak ucapan tersebut, baru kali ini ada ucapan yang menggunakan tanaman hidup. Jika biasanya ucapan selamat didominasi oleh karangan bunga, kali ini tanaman hidup menjadi tren baru yang menarik perhatian.

Ucapan menggunakan tanaman hidup itu berjejer di halaman Guest House dan Kantor Bupati Probolinggo. Tanaman hidup itu dikirim sebagai simbol harapan dan doa untuk kepemimpinan baru dari berbagai pihak. Dari organisasi, instansi, lembaga hingga perseorangan. 

Berbagai jenis tanaman seperti anggur hijau yang sudah berbuah, bunga hias dalam pot, hingga pohon mangga, belimbing, dan sawo tampak berjejer rapi.

Tak hanya unik, tanaman-tanaman ini juga dihiasi dengan pesan-pesan harapan dari para pengirimnya. Layaknya surat cinta untuk pemimpin baru. Beberapa pesan berbunyi, “Semoga menjadi simbol kemakmuran dan harapan baru bagi masyarakat Probolinggo.”

"Memang sengaja kami imbau pada seluruh pihak untuk menggunakan tanaman hidup jika ingin mengirimkan ucapan pada Gus Haris dan Ra Fahmi," ungkap Sekda Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.

Ia menyebut, tanaman hidup itu lebih bermanfaat dari pada karangan bunga yang setelah itu bakal rusak dan tak lagi terpakai. Berbeda dengan tanaman hidup yang dapat dimanfaatkan untuk hiasan lingkungan.

"Artinya, pemberi tanaman hias itu akan tetap tumbuh seiring dengan tumbuhnya tanaman. Artinya tidak akan hilang begitu saja," jelas Ugas.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agus Budianto menambahkan, tanaman hias ini lebih bermanfaat dari pada karangan bunga. Sebab, nantinya dapat disebar ke beberapa tempat untuk hiasan.

"Ini juga selaras dengan misi dan program bupati untuk penghijauan daerah agar semakin asri. Artinya tanaman hias bisa lebih bermanfaat dari pada karangan bunga," paparnya.

Tren ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Didik, seorang warga setempat, ikut memberikan komentarnya. “Biasanya kan bunga-bunga yang cepat layu, ini lebih bermanfaat. Mudah-mudahan pemimpin yang baru juga bisa membawa perubahan yang nyata,” ujarnya.

Hingga siang hari, baik tanaman maupun doa-doa dari masyarakat terus berdatangan untuk Gus Haris dan Ra Fahmi. Tanaman hidup yang dikirim ini bukan hanya sekadar ucapan selamat, tetapi juga simbol keberlanjutan dan harapan akan pemerintahan yang tumbuh serta memberi manfaat bagi rakyat. (*)