TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Desa Sukomulyo di Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jatim, membuktikan komitmennya mewujudkan desa mandiri dan tangguh. Program pembangunan desa tidak hanya fokus pada normalisasi irigasi, tetapi juga merangkul aspek ekonomi, sosial, hingga kesiapsiagaan bencana.

Mulai dari menggenjot Peternakan BUMDes dan menanam 250 pohon Pisang Cavendish untuk peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD), desa ini juga telah membentuk Tim Siaga Bencana dan menuntaskan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) demi kesejahteraan warganya.

Melalui berbagai kebijakan, alokasi anggaran yang tepat, serta dukungan dari camat setempat, desa ini berusaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta ketahanan infrastruktur yang lebih baik.

Kepala Desa Sukomulyo, Sulaksono, menjelaskan sejumlah langkah penting yang telah dan sedang dilaksanakan dalam rangka mendukung pembangunan desa. Salah satu langkah utama adalah pemeliharaan infrastruktur desa yang meliputi normalisasi saluran irigasi dan pemeliharaan fasilitas kantor desa.

“Saluran irigasi merupakan salah satu prioritas kami agar kebutuhan air untuk pertanian tetap terjamin, terutama saat musim kemarau. Kami juga sedang melakukan perawatan gotong royong kebersihan lingkungan yang melibatkan masyarakat secara langsung,” ujar Sulaksono Kamis (16/10/2025).

Selain itu, Desa Sukomulyo juga berfokus pada pengadaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan administratif. Baru-baru ini, desa mengalokasikan dana untuk pembelanjaan dua laptop dan dua tablet yang akan digunakan untuk mempermudah proses administrasi dan komunikasi antara pemerintah desa dan warga.

Tak hanya itu, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, Pemerintah Desa Sukomulyo melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga melaksanakan pembiayaan untuk pengadaan kambing dan sapi, ini diharapkan dapat membantu menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan peternak lokal.

Kemudian mitigasi bencana, Desa Sukomulyo juga telah membentuk tim siaga bencana yang bertugas untuk memberikan respon cepat dalam menghadapi potensi bencana alam.

"Kami menyadari bahwa ancaman bencana alam selalu ada, sehingga kami mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi situasi tersebut," kata Sulaksono.

Pemeliharaan saluran irigasi, pengadaan pompa air, dan penanaman 250 pohon pisang Cavendish juga menjadi bagian dari upaya tersebut, sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana alam dan mendukung ketahanan pangan desa.

Untuk mewujudkan semua program ini, Desa Sukomulyo juga tengah menjalani proses bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang diharapkan dapat membantu keluarga-keluarga kurang mampu untuk memperoleh tempat tinggal yang layak.

"Alhamdulillah untuk RTLH sebagian sudah rampung dilakukan. Dan sebagian saat ini dalam proses pembangunan," akunya.

Di sisi lain, pembayaran retribusi desa ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga terus dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional desa.

Dengan berbagai program ini, Desa Sukomulyo berupaya untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan desa yang berkelanjutan, berfokus pada kemajuan infrastruktur, peningkatan ekonomi warga, serta kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

Pemerintah desa berharap seluruh elemen masyarakat dapat terus berpartisipasi aktif untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sejahtera.

"Pembangunan yang dilakukan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kualitas hidup warganya serta mendorong kemajuan desa di berbagai sektor," pungkasnya. (*)