https://probolinggo.times.co.id/
Berita

Kuliner Legendaris Kraksaan Probolinggo, Es Puter Cak Sodik

Sabtu, 15 Maret 2025 - 11:14
Kuliner Legendaris Kraksaan Probolinggo, Es Puter Cak Sodik Cak Sodik saat melayani salah satu pelanggan. (Foto: Fafa Harowy/TIMES Indonesia)

TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Saat senja mulai turun dan lampu-lampu jalan menyala redup, di pinggir Jalan Raya Panglima Sudirman, Kabupaten Probolinggo, terlihat sebuah gerobak sederhana berdiri kokoh. Tak jauh dari gerobak itu, seorang pria tua duduk di atas trotoar menanti pelanggan.

Suhadi, pria yang akrab disapa Cak Sodik, kelahiran 1954 warga Kampung Baru Kecamatan Kraksaan. Dengan beralaskan karpet dan satu meja sederhana, ia membuka dagangan es puternya.

Tak banyak yang tahu, es puter yang kini dijajakan dengan gerobak dorong ini, dulunya berkeliling dipikul menggunakan bambu di bahu sang kakek pada tahun 1970-an.

"Dulu kakek saya jualan di depan Bioskop Gembira yang sekarang sudah jadi Diva Swalayan, harganya masih 20 rupiah," kenangnya.

Seiring waktu, Cak Sodik meneruskan usaha ini dengan menggunakan gerobak dorong. Hingga pada tahun 1982, ia memilih menetap di jalur pantura depan Kantor Pajak Kraksaan. Disana ia membuka dagangannya mulai pukul 16.30 sampai 21.30 WIB.

Cita Rasa Otentik yang Terjaga

Keunikan Es Puter Cak Sodik terletak pada proses pembuatannya yang masih tradisional.

Kacang yang menjadi bahan utama disangrai sendiri hingga matang sempurna, kemudian diolah menjadi tekstur lembut sebelum dicampur dengan santan, mutiara, dan potongan buah nangka segar.

Tanpa bahan pengawet, semua bahan yang digunakan alami, sehingga menghasilkan cita rasa yang khas dan sulit ditemukan di tempat lain.

"Resep ini turun - temurun dari kakek saya," ujar Cak Sodik sambil melayani pelanggan yang baru datang.

Menjaga Tradisi di Tengah Modernisasi

Di era es krim modern yang bervarian rasanya, es puter Cak Sodik tetap bertahan dengan kesederhanaannya. Tak ada mesin produksi otomatis, hanya tangan terampil dan resep turun-temurun yang menjadikannya tetap digemari.

Aziz, pelanggan setia sejak tahun 1999, mengaku tak pernah bosan menikmati es puter ini.

 "Dulu waktu SD, saya dan teman-teman sering beli es ini, harganya masih 300 perak, sekarang sudah Rp5.000 tapi rasanya tetap sama," ujarnya sembari menikmati es puternya.

"Yang paling saya ingat, di beberapa gigitan tertentu pasti ada mutiara setengah beku, sensasi itu menambah cita rasa yang unik," lanjutnya mengenang masa kecil.

Es puter Cak Sodik bukan sekadar jajanan, tapi juga membawa nostalgia bagi banyak orang. Di tengah perkembangan zaman, kuliner ini tetap mempertahankan identitasnya dan terus menjadi bagian dari kenangan manis warga Probolinggo.(*)

Pewarta : Abdul Jalil
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Probolinggo just now

Welcome to TIMES Probolinggo

TIMES Probolinggo is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.