TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Reza Patria, menyampaikan semangat kebangkitan nasional dari desa sebagai pondasi pembangunan Indonesia ke depan, dalam program Koperasi Merah Putih. 

Hal itu ia sampaikan dalam sambutan pembuka pada acara Mujadalah Kiai Kampung yang berlangsung di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jumat (25/7/2025).

Reza menekankan bahwa desa merupakan titik awal pembangunan yang sesungguhnya, mengingat lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 202 juta jiwa tinggal di desa.

“Indonesia akan segera bangkit. Dan kuncinya ada di desa. Karena 90 persen masyarakat kita tinggal di desa,” ujar Reza Patria di hadapan peserta mujadalah.

Fokus pada Tiga Pilar: SDM, Infrastruktur, dan Permodalan

Dalam sambutannya, Reza menyebut bahwa tantangan terbesar pembangunan desa saat ini terletak pada tiga hal utama: sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan pembiayaan/permodalan. Ia menyatakan bahwa jika ketiga hal ini dapat diatasi secara sinergis, maka kesejahteraan masyarakat desa akan cepat terwujud.

“Kalau kita bisa atasi persoalan SDM, infrastruktur, dan permodalan, maka semuanya akan menjadi baik. Ekonomi desa tumbuh, masyarakat cepat sejahtera,” tegasnya.

Koperasi Desa Sebagai Solusi

Menurut Reza, pembentukan koperasi desa menjadi langkah strategis yang telah lama dipikirkan oleh pemerintah pusat, termasuk Presiden Prabowo Subianto. Koperasi dianggap sebagai wadah ekonomi kerakyatan yang mampu menjembatani antara potensi lokal dengan akses pasar dan pembiayaan yang lebih luas.

“Itulah mengapa koperasi desa dibentuk. Karena ini menjadi solusi konkret untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dari bawah,” ujarnya.

Presiden Ingin Desa Maju Merata dan Sejahtera

Lebih jauh, Reza menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa besar yang sejajar dengan negara-negara lain. Hal ini akan dicapai melalui percepatan pembangunan desa secara merata dan terukur.

"Presiden ingin program desa ini terbaik, terbanyak, dan tercepat. Beliau ingin semua masyarakat maju dan sejahtera,” katanya.

Namun Reza tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang dihadapi dalam mewujudkan visi tersebut. Meski demikian, ia optimistis bahwa dengan perjuangan bersama, tujuan besar tersebut dapat dicapai.

“Memang tidak mudah melaksanakannya. Tapi dengan semangat dan kerja keras kita semua, tidak ada yang tidak mungkin. Saatnya kita bangkit untuk mensejahterakan rakyat,” pungkasnya.

Acara Mujadalah Kiai Kampung di Desa Ngadas merupakan bagian dari rangkaian Bimbingan Realisasi Koperasi Merah Putih, program prioritas nasional yang mendorong penguatan koperasi berbasis desa. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional seperti KH. Marsudi Syuhud (Waketum MUI), Ferry Juliantono (Wamen Koperasi), para peneliti BRIN, akademisi, serta tokoh masyarakat dari enam desa penunjang Gunung Bromo.(*)