TIMES PROBOLINGGO, PROBOLINGGO – Beberapa pekan terakhir, suhu di Probolinggo mengalami penurunan yang cukup drastis. Perubahan suhu yang ekstrem ini disebabkan fenomena Bediding dan angin Gending.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi tubuhnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, menjelaskan, suhu normal di Probolinggo, khususnya di kota, biasanya berkisar antara 29 hingga 30 derajat Celsius.

Namun, mulai sepekan terakhir, terjadi perubahan suhu yang signifikan, terutama pada malam hari, dimana suhunya bisa mencapai 15 derajat Celsius. 

Meskipun perubahan suhu ini tidak begitu drastis, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir merasakan dampak yang cukup signifikan.

“Diperkirakan fenomena ini akan berlangsung hingga sepekan mendatang,” kata Sugito, Rabu (17/7/2024).

Fenomena Bedhidhing merupakan perubahan suhu yang mencolok, terutama pada awal musim kemarau.

Suhu udara akan sangat dingin pada malam hingga pagi hari, sementara pada siang hari suhu akan meningkat tajam.

Sementara itu, terjadi juga fenomena Angin Gending yang muncul pada awal Juli.

Angin tersebut memiliki kecepatan antara 17 hingga 31 km per jam, terjadi akibat perbedaan suhu udara antara daerah dataran tinggi dan pesisir.

“Kondisi yang cukup panas disertai angin kencang saat siang hari serta kondisi suhu dingin yang juga disertai angin kencang pada malam hari dapat mempengaruhi kondisi tubuh,” tambahnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak ada keperluan penting.

Menggunakan jaket penghangat serta jaket yang tidak mudah ditembus angin, serta mempersiapkan obat-obatan dan vitamin yang dibutuhkan.

“Termasuk tidak membakar sampah sembarangan,” pungkas pria yang hobi golf itu, singkat. (*)